Rabu, 15 Juli 2015

5 PERTANYAAN Yang Harus DIAJUKAN SEBELUM NIKAH

5 PERTANYAAN Yang Harus DIAJUKAN SEBELUM NIKAH

Sebelum memutuskan utk menikah, ada baiknya tetap ajukan pertanyaan-pertanyaan ini kepada pasangan.
Walau dikala ini, kamu sudah teramat yakin dan jatuh hati kepadanya.
Bagi kalian yang cream pemutih wajah sudah lama berpacaran, memutuskan utk menikah dapat menjadi yaitu suatu faktor yang tidak terlalu sulit, dikarenakan kamu sudah lama menghabiskan saat dengan pasanganmu dan merasa sudah mengenalnya bersama amat sangat amat sangat baik.
Waktu satu orang sedang jatuh cinta, ia bakal selalu melihat satu orang dgn mungkin yang paling baik, tapi nyatanya hal ini juga akan menjadi kejutan yang tidak menyenangkan selagi perjalanan kehidupan.
Oleh sebab itu, sebelum kamu memutuskan utk menikah, ada baiknya kamu ajukan pertanyaan-pertanyaan ini terus kepada pasanganmu,
biarpun kini kamu sudah amat sangat yakin dan jatuh cinta kepadanya.

1. “Apakah kamu ingin memiliki anak?”
Jika ya, berapa jumlah anak yang ingin dimiliki? Apakah ia ingin mengadopsi anak? Siapa yang dapat menjaga anak nanti seandainya kalian berdua bekerja?
Pertanyaan tersebut perlu ditanyakan agar kalian dapat merencanakan dgn baik.
Dikarenakan memiliki anak bukanlah tanggung jawab yang ringan, banyak hal-hal yang perlu dipertimbangkan, atau bahkan dilepaskan.
Akan lebih baik jikalau kamu dan pasangan dapat mempersiapkannya dari jauh-jauh hari.

2. “Apa yang membuat satu orang menjadi orangtua yang baik?”
Bagaimana kamu bakal memberikan konsekuensi terhadap anak jikalau beliau jalankan kesalahan?
Seandainya anak berlaku baik, hadiah seperti apa yang mampu kamu berikan?
Diwaktu menanyakan pertanyaan ini, kamu dan pasangan pun mampu cepat mendiskusikan parenting style seperti apa yang kalian ingin melakukan nanti.
Apakah laissez-faire, assertive, atau aggressive? Laissez-faire adalah parenting style yang memberikan sedikit peraturan dibandingkan parenting style yang yg lain,
tak mirip bersama aggressive yang memiliki peraturan yang teramat amat ketat dan tidak fleksibel, sedangkan assertive berada di tengah-tengah antara laissez-faire dan aggressive.

3. “Bagaimana pengaturan keuanganmu?”
Berapa jumlah tabunganmu? Apakah kamu memiliki hutang (kredit)?
Keuangan ialah masalah yang utama disaat memasuki kehidupan pernikahan.
Saat menikah, laki laki harus bertanggung jawab dengan kehidupan keluarganya.
Oleh maka dari itu, pertanyaan ini menjadi lumayan mutlak.
Apakah kamu orang yang ingin menikah setelah keadaan perekonomian stabil atau justru ingin membangun kestabilan tersebut dgn? Kamu yang memastikan.

4. “Bagaimana pembagian pekerjaan rumah tangga?”
Pertanyaan ini memperlihatkan seberapa kaku pasanganmu dalam melihat gender role.
Pasanganmu dapat memberikan gambaran yang jelas berkaitan “hal ini yang perempuan lakukan” dan “hal ini yang laki-laki laksanakan.”
Kalau kamu terbiasa buat itu dan factor ini bisa kamu laksanakan maka ini tak mau menjadi masalah.
Tetapi, jika kamu bermasalah dgn hal ini maka ini ialah saat bagi kalian untuk berbicara.
Bicarakan serta mengenai pekerjaan rumah tangga yang tak mau kamu jalankan.

5. “Menurutmu, bagaimanakah kehidupan kita setelah 5 thn menikah?”
Pertanyaan ini bakal menjadi pertanyaan yang bakal sulit dijawab oleh pasanganmu,
namun ini bisa memberikan gambaran berkaitan hubungan kalian sesudah itu.
Kalian berdua mungkin saja saja saja memiliki keinginan yang berbeda-beda.
Salah satu di antara kalian mampu saja mengharapkan satu anak pada lima tahun perdana pernikahan kalian,
sedangkan yang lainnya tak ingin memiliki anak terhadap lima th pertama.
Salah satu di antara kalian bisa jadi menginginkan rumah yang akbar terhadap lima thn perdana pernikahan kalian,
sedangkan yang lainnya lebih memilih utk menabung tersebih lalu.
Jika perbedaan-perbedaan tersebut muncul, ini adalah diwaktu yang pas buat membicarakannya.

Orang yang sedang jatuh cinta memang terkadang buta.
Oleh sebab itu, sebelum mengambil keputusan yang akbar utk menikah,
cobalah kamu tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini pada pasanganmu terlebih lalu, daripada nanti kamu akan mendapat kejutan yang tak terduga.
Kamu takut justru menimbulkan masalah?
Santai, segala masalah pasti dapat ada jalan keluarnya.
Justru ini yakni kesampatanmu untuk membicarakan ini semua. 5 PERTANYAAN Yang Harus DIAJUKAN SEBELUM NIKAH

Sebelum memutuskan utk menikah, ada baiknya tetap ajukan pertanyaan-pertanyaan ini terhadap pasangan.
Walaupun kala ini, kamu sudah sangat yakin dan jatuh hati kepadanya.
Bagi kalian yang sudah lama berpacaran, memutuskan buat menikah mungkin saja merupakan suatu aspek yang tidak terlalu sulit, karena kamu sudah lama menghabiskan waktu bersama pasanganmu dan merasa sudah mengenalnya bersama amat baik.
Ketika seorang sedang jatuh cinta, dia akan selalu menonton satu orang dengan bisa saja yang paling baik, tapi nyata-nyatanya aspek ini pula bakal menjadi kejutan yang tidak menyenangkan sewaktu perjalanan kehidupan.
Oleh sebab itu, sebelum kamu memutuskan untuk menikah, ada baiknya kamu ajukan pertanyaan-pertanyaan ini tetap kepada pasanganmu,
meski sekarang ini ini kamu sudah amat sangat yakin dan jatuh hati kepadanya.

1. “Apakah kamu ingin memiliki anak?”
Jika ya, berapa jumlah anak yang ingin dimiliki? Apakah ia ingin mengadopsi anak? Siapa yang akan menjaga anak nanti jika kalian berdua bekerja?
Pertanyaan tersebut perlu ditanyakan supaya kalian bakal merencanakan dengan baik.
Lantaran memiliki anak bukanlah tanggung jawab yang ringan, banyak hal-hal yang perlu dipertimbangkan, atau bahkan dilepaskan.
Akan lebih baik jika kamu dan pasangan mampu mempersiapkannya dari jauh-jauh hari.

2. “Apa yang membuat satu orang menjadi orangtua yang baik?”
bagaimanakah kamu dapat memberikan konsekuensi pada anak bila dirinya melaksanakan kesalahan?
Bila anak berlaku baik, hadiah seperti apa yang bakal kamu berikan?
Disaat menanyakan pertanyaan ini, kamu dan pasangan pula mampu serta-merta mendiskusikan parenting style seperti apa yang kalian ingin laksanakan nanti.
Apakah laissez-faire, assertive, atau aggressive? Laissez-faire ialah parenting style yang memberikan sedikit peraturan dibandingkan parenting style yang yg lain,
tak sama dengan aggressive yang memiliki peraturan yang sangat ketat dan tidak fleksibel, sedangkan assertive berada di tengah-tengah antara laissez-faire dan aggressive.

3. “Bagaimana pengaturan keuanganmu?”
Berapa jumlah tabunganmu? Apakah kamu memiliki hutang (kredit)?
Keuangan ialah masalah yang penting saat memasuki kehidupan pernikahan.
Waktu menikah, cowok harus bertanggung jawab dengan kehidupan keluarganya.
Oleh karena itu, pertanyaan ini menjadi cukup utama.
Apakah kamu orang yang ingin menikah setelah keadaan perekonomian stabil atau justru ingin membangun kestabilan tersebut bersama? Kamu yang tentukan.

4. “Bagaimana pembagian pekerjaan rumah tangga?”
Pertanyaan ini memperlihatkan seberapa kaku pasanganmu dalam melihat gender role.
Pasanganmu dapat memberikan gambaran yang jelas tentang “hal ini yang perempuan lakukan” dan “hal ini yang laki laki jalankan.”
Kalau kamu terbiasa buat itu dan factor ini mampu kamu melakukan maka ini tidak ingin menjadi masalah.
Tapi, apabila kamu bermasalah dgn aspek ini maka ini ialah kala bagi kalian untuk berbicara.
Bicarakan juga tentang pekerjaan rumah tangga yang tidak mau kamu melakukan.

5. “Menurutmu, macam mana kehidupan kita setelah 5 tahun menikah?”
Pertanyaan ini dapat menjadi pertanyaan yang mampu sulit dijawab oleh pasanganmu,
namun ini dapat memberikan gambaran berkenaan interaksi kalian seterusnya.
Kalian berdua bisa jadi saja memiliki keinginan yang berbeda-beda.
Salah satu di antara kalian bisa saja berharap satu anak terhadap lima tahun pertama pernikahan kalian,
sedangkan yang lainnya tak akan memiliki anak kepada lima thn perdana.
Salah satu di antara kalian mungkin saja menginginkan rumah yang agung pada lima tahun mula-mula pernikahan kalian,
sedangkan yang lainnya lebih memilih utk menabung tersebih dahulu.
Jikalau perbedaan-perbedaan tersebut muncul, ini ialah waktu yang tepat utk membicarakannya.

Orang yang sedang jatuh cinta memang lah terkadang buta.
Oleh sebab itu, sebelum mengambil ketentuan yang besar buat menikah,
mencoba kamu tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini pada pasanganmu apalagi dahulu, daripada nanti kamu akan mendapat kejutan yang tak terduga.
Kamu takut justru menimbulkan masalah?
Kalem, segala masalah pasti dapat ada jalan keluarnya.
Justru ini adalah kesampatanmu utk membicarakan ini semua.